Kota Tua Jakarta

Bahasa Jerman(ik) dalam kehidupan sehari-hari (Part 2)

Hello Freunde, wie geht’s?
Melanjutkan yang sebelumnya, di mana kita berbicara tentang Völkerwanderung atau migrasi rakyat besar-besaran di Eropa dan sebagaimana Bahasa Inggris mempunyai akar di Bahasa Jerman, Bahasa
Belanda juga termasuk dalam rumpun bahasa Jermanik sehingga banyak sekali kemiripan kata-kata dalam Bahasa Belanda dengan Bahasa Inggris maupun Jerman.
Secara geografis Belanda juga terletak di jalur migrasi dari Eropa kontinental ke kepulauan Britania.

Indonesia sebagai negara yang pernah menjadi koloni dari Belanda juga menyerap cukup banyak kata-kata dari Bahasa Belanda, baik langsung dalam bentuk aslinya atau disesuaikan dengan penulisan atau pengucapan Bahasa Indonesia. Generasi sebelum Freunde juga banyak yang mendapatkan pelajaran Bahasa Belanda di masa sekolahnya.

Mungkin kebanyakan Freunde akan mengalami kesulitan mengenali kata-kata dari Bahasa Belanda yang telah disesuaikan dengan Bahasa Indonesia dan bahkan menganggap itu semua sebagai Bahasa Indonesia asli, seperti andil, baskom, dinas, gaji, handuk, karcis, maskapai, ongkos, pelopor, saklar, traktir dan masih banyak lagi…

Sementara kata-kata yang diserap secara langsung akan lebih mudah dikenali seperti boorwater, dokter, halte, korting, matras, rekening, saldo, verboden, wastafel dan lain sebagainya…

Pada masa kolonisasi Eropa, banyak kata-kata dari rumpun bahasa Jermanik terbawa ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia, bahkan berkembang menjadi bahasa sendiri di daerah yang jauh dari asalnya
seperti Bahasa Afrikaans di Selatan Afrika yang sebagian besar berasal dari Bahasa Belanda.

Untuk selanjutnya, kita akan melihat tabel perbandingan antara 3 bahasa Jermanik dan Bahasa Indonesia apabila ada kata serapannya untuk melihat kemiripan dan perkembangan atau pola perubahan dalam bahasa-bahasa tersebut. Auf Wiedersehen.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *