Sistem pendidikan dasar di Jerman

Jerman menjadi negara maju disebabkan antara lain oleh sistem pendidikannya yang terukur dan sistematis. Negara Jerman memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk menuntut ilmu hingga ke perguruan tinggi tanpa memandang status, usia, latar belakang dan terutama keuangan orang tuanya. Pemerintah Jerman memberikan subsidi pendidikan sampai ke tingat perguruan tinggi yang meyebabkan biaya kuliah yang sangat rendah bagi warga negara Jerman dan juga bagi warga negara asing yang kuliah di Jerman.

Tentang pendidikan dasar untuk orang Jerman sendiri, mayoritas anak-anak di sana belajar di sekolah negeri, di mana kebijakan khusus dalam hal pendidikan diserahkan ke diskresi masing-masing negara bagian di Jerman.

Pada dasarnya semua anak di Jerman memasuki sekolah ketika menginjak umur 6-7 tahun dan diwajibkan mengikuti sekolah selama 9 tahun. Dimulai dari kelas 1-4 yang disebut Grundschule, di mana anak-anak mengikuti kurikulum pelajaran yang sama. Setelah menyelesaikan Grundschule, mereka mulai diarahkan ke beberapa jalur yang berbeda, yaitu Hauptschule, Realschule dan Gymnasium, berdasarkan kemampuan akademiknya dan juga berdasarkan persetujuan orang tuanya. Untuk negara bagian Berlin, setelah kelas 4, anak-anak mengikuti pelajaran dasar di Grundschule hingga ke kelas 6.

Sekarang kita akan melihat ketiga jenis sekolah di atas dan perbandingan mereka secara umum, walaupun seperti disebut di atas, mungkin ada perbedaan sesuai dengan kebijakan negara bagian masing-masing.

Hauptschule

Di Hauptschule, anak-anak belajar dari kelas 5-9 dengan subject yang sama seperti di Realschule dan Gymnasium. Perbedaannya adalah, lulusan Hauptschule akan diarahkan ke pendidikan vokasional yang bekerjasama dengan industri pilihan mereka (Ausbildung) hingga umur 18.

Realschule

Pendidikan di Realschule berlangsung dari kelas 5-10. Berdasarkan prestasi akademis, lulusan Realschule dapat berpindah ke Gymnasium, apabila tidak mencukupi, mereka dapat juga melanjutkan ke pendidikan vokasional (Ausbildung) yang bekerjasama dengan industri.

Gymnasium

Siswa-siswi Gymnasium (kelas 5-13) di akhir masa sekolahnya diarahkan untuk mendapatan Abitur, yaitu ijazah kelulusan khusus yang memungkinkan mereka untuk melanjutkan pendidikan mereka di Universität. Di sini kita lihat mengapa kuliah di Universität bagi orang Jerman sendiri adalah privilege. Kurikulum Abitur sendiri berbeda dari sekolah ke sekolah, negara bagian ke negara bagian. Pada umumnya, kurikulum Abitur terdiri dari Bahasa Jerman, Matematika, Informatik, Fisika, Kimia, Biologi dan beberapa bahasa asing seperti Perancis, Inggris, Spanyol, Rusia dsb. Sekarang ini, beberapa negara bagian mulai mengubah kurikulum sehingga siswa dapat lulus di akhir kelas 12.

Bagi lulusan SMA Indonesia yang ingin kuliah di universitas Jerman, diperlukan ijazah setara dengan Abitur. Ijazah ini dapat diperoleh pada umumnya dengan mengikuti dan menyelesaikan Studienkolleg (kelas 13) selama 1 tahun. Pelajaran yang didapatkan di Studienkolleg dibedakan berdasarkan jurusan di Universitas yang ingin ditempuh.

Sistem pendidikan di Jerman (Source: Lars Gehrke https://www.researchgate.net/figure/Chronological-flow-charts-of-American-and-German-educational-systems-Institute-of-Educa_fig5_279201790)

Selanjutnya kita akan mengenal apa itu Studienkolleg sebelum kita mengenal jenis-jenis perguruan tinggi yang ada di Jerman dan perbedaan antara mereka. Sampai di sini dulu dan terima kasih.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *