Homeschooling di Jerman – Ini tugas sekolahnya, tolong dikerjakan dan dikoreksi sendiri (Part 2)

Melanjutkan dari entry sebelumnya. Pengalaman pelajar bernama Julia G. yang menyukai homeschooling.

Pengalaman Julia G., seorang pelajar

Tiba-tiba semuanya menjadi sangat jelas

Semuanya mendadak seperti sangat mudah dan tanpa beban: “Mungkin orang-orang di politik akan berpikir tentang betapa pentingnya pendidikan wajib itu.”

Saya sendiri adalah seorang siswa dan dapat memahami keluhan-keluhan yang terjadi.

Pernyataan dari murid-murid seperti: “Saya tidak bisa melakukan ini di rumah sendirian. Saya membutuhkan seorang guru yang bisa menjelaskan hal ini kepada saya.”

Atau dari orang tua: “Kami sekarang juga harus mengambil alih pekerjaan seorang guru, meskipun kami tidak dilatih untuk melakukannya.”

Pengalaman pribadi saya berbeda. Orang tua saya tidak mengurus hal-hal yang saya kerjakan untuk sekolah sekarang ini. Jika saya tidak mengerti sesuatu, saya mencoba mencari tahu sendiri dahulu, dengan menanyakan pada internet atau teman-teman. Dan saya sama sekali bukanlah seorang pelajar yang dapat menangkap semua material dengan cepat. Sebenarnya saya mempunyai nilai yang sangat buruk di sekolah. Sekarang, melalui “Homeschooling”, saya bahkan merasa bahwa saya dapat bekerja lebih cepat, lebih efisien, dan saya mengerti lebih banyak.

Saya dahulu berharap bahwa ada kemungkinan untuk “Homeschooling” ada sebelum pandemi ini (di Jerman, homeschooling dilarang semenjak tahun 1919). Jadwal yang diberikan di sekolah telah menyulitkan saya selama bertahun-tahun. Situasi sekarang ini merupakan keinginan saya yang terkabulkan. Mungkin orang-orang di politik perlu berpikir lagi mengenai logika untuk wajib masuk sekolah di tempat, seperti yang telah kita lakukan sejauh ini. 

Untuk pengalaman berikutnya


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *